Sejak Kapan Kesendirian Meramaikan? | CangkemKu

Kesendirian ilustrasi



Kenapa suka memandang pemandangan di luar kaca mobil saat mobil tengah berjalan menyusuri jalurnya. Tapi, bukan pemandangan depan atau samping mobil yang menarik perhatianku. Bahwa ternyata pemandangan yang lebih indah adalah memandang pemandangan belakang disaat mobil menyusuri jalurnya
Iya, itulah waktu. Suatu permisalan paling tepat kepada waktu. Waktu ke belakang adalah hal yang paling indah untuk dikenang. Waktu yang sedang berjalan atau waktu yang akan datang malah terkadang kurang menarik perhatian lebih dari waktu yang dibelakang. Wah. Ini nih..
Rindu saat itu.
Sekarang? Sudah pasti berbeda.
Kini, Terlalu banyak kekecewaan. Terlalu banyak pengkhianatan. Terlalu banyak luka hati yang didapatkan.
Tak bisa dipungkiri, kini semua berubah. Inilah perubahan.
Dengan segala perubahan, terlihatlah perbedaan.
Apa yang diminta? mereka kembali seperti dulu? bukan. Juga bukan meminta keramaian yang dulu menghangatkan kembali menghampiri. Tapi, berharap keramaian yang saling memahami terbentuk. Itu saja sudah cukup.
Sayangnya, sepertinya semua sudah terlambat.
Hanyut dalam arus keramaian yang mulai menenggelamkanku. Yang dibutuhkan, hanya sebuah daun lebar kesendirian yang tetap membuatku terapung dan bernapas, tetap hidup, dalam lingkungan sosial yang perlahan berubah menjadi menyeramkan.
Maafkan rangkaian kata-kata ini, dalam bagian fleksibel dari kepala ini menjadi kata-kata bercita rasa sastra yang menawan. Ide tulisan ini bagai sebuah puzzle yang berantakan.

                                                                                                                          Sleman, 15 Juli 2018

Adi Ariy

Turun ke jalan TOL JOKOWI mencari anomali Jangkrik, sehingga jadilah COCO CRUNCH "Catatan Kebimbangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar