Mahasiswa Harus Menjadi Pioner di Desa Asalnya


Kuliah masih menjadi barang yang mewah bagi pemuda-pemudi desa di negeri ini. Hal ini bisa dilihat bagaimana cukup banyak pemuda atau pemudi desa yang lebih memilih bekerja daripada melanjutkan pendidikan. Faktor ekonomi adalah hal utama bagi masyarakat desa.

Oleh karenanya, sangatlah beruntung bagi mereka yang bisa melanjutkan kuliah dengan jurusan yang disukainya hingga masuk ke berbagai organisasi yang pula disukainya sebagai semangat kepemudaan. Namun selayaknya kuliah yang menjadi hal mewah bagi sebagian orang ini bisa digunakan atau dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mereka yang bisa berkuliah. Karena tujuan awal masuk Perguruan Tinggi adalah menimba ilmu di perkuliahan sebaiknya bisa lebih dimaksimalkan dibandingkan kegiatan lain.

Pandangan masyarakat mayoritas, beradaan civitas academica yang muda dan bersemangat diharuskan untuk ikut memikirkan pemanfaatan potensi Desa, memberikan ide dan inovasi yang berpengaruh positif pada pemanfaatan potensi Desa. Meskipun keterlibatan mahasiswa tidak menjamin penyelesaian masalah di Desa, setidaknya desa mendapatkan manfaat dari keterampilan mahasiswa. Seperti identifikasi masalah, pendataan, pemetaan, yang sudah dipelajari di kampus. Selain itu, desa pun membuka kesempatan pada mahasiswa untuk mengasah dan menguji keterampilan kerjanya dan mendapatkan pemahaman soal pemerintahan.

Adi Ariy

Turun ke jalan TOL JOKOWI mencari anomali Jangkrik, sehingga jadilah COCO CRUNCH "Catatan Kebimbangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar